PURIQQ – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan lima orang dalam operasi tangkap tangan di dua daerah di provinsi Jawa Timur.
terkait kasus suap pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di Pemerintah Kota Kendari 2017-2018.
terkait kasus suap pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di Pemerintah Kota Kendari 2017-2018.
Saat itu diduga telah terjadi penyerahan uang sebesar Rp2,8 miliar dari PT SBN yang merupakan rekanan kontraktor jalan dan bangunan di Kendari kepada Wali Kota Kendari melalui beberapa pihak perantaran kata Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan, saat konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta.
Dalam kasus itu, KPK telah menetapkan empat tersangka, yaitu Direktur Utama PT Sarana Bangun Nusantara (SBN), Hasmun Hamzah (HAS), Wali Kota Kendari 2017-2022, Adriatma Dwi Putra (ADR), Asrun (ASR), ayah dari Adriatma juga mantan Wali Kota Kendari dan calon Gubernur Sulawesi Tenggara, serta swasta yang juga mantan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Kendari, Fatmawati Faqih (FF).
Lihat juga: kemayoran lantai 7 kebakaran
Tim KPK kemudian melanjutkan untuk mengeksplorasi dugaan suap, melalui serangkaian kegiatan tim di lapangan dan atas informasi dari masyarakat organisasi. KPK Berhasil menemukan lokasi di sembunyikannya uang itu.
Basaria juga menjelaskan kronologi terkait pergerakan uang Rp2,8 miliar yang diduga dilakukan atas perintah Walikota Kendari Adriatma Dwi Putra. Setelah penarikan Rp1,5 miliar dari Bank Mega di Kendari oleh staf PT SBN.uang itu dibawa ke sebuah tempat milik pengusaha HAS, Direktur PT SBN.
HAS diduga menambahkan Rp1,3 miliar sehingga uang menjadi Rp2,8 miliar dan mengemasnya dalam sebuah kardus.
Tim kemudian mengamankan uang pecahan Rp50 ribu senilai total Rp2.789.300.000 tersebut dan sebuah mobil yang digunakan K untuk membawa uang tersebut. Saat ini, mobil disita dan dititipkan di Polda Sultra untuk kebutuhan pembuktian dalam penanganan perkara.
Dalam konferensi pers tersebut, tim KPK juga memperlihatkan barang bukti uang senilai Rp2.789.300.000 yang telah dimasukkan ke dalam troli.
Sementara itu, juru bicara KPK, Febri Diansyah, menyatakan, pihaknya akan mendalami kembali fakta-fakta soal adanya selisih dari uang suap tersebut.
Jadi, estimasinya waktu itu Rp2,8 miliar setelah kami hitung di depan pihak-pihak yang menguasai uang itu dan setelah dihitung dengan mesin penghitung nilainya memang masih selisih Rp1,7 juta. Ini bisa disebabkan oleh banyak hal karena memang ada perpindahan uang yang sejak awal memang ada beberapa bagian yang kurang lembar-lembarnya atau penyebab-penyebab lain. Fakta-fakta itu tentu akan kami dalami lagi.
Demikianlah Berita ini di buat semoga bermanfaat ya ^.^
PuriQQ adalah Situs Agen Poker Terbaik di Indonesia dengan pelayanan 24 jam online yang berpengalaman dan profesional tentunya ramah. 1000% Player VS Player
Untuk Informasi Lebih Lanjut Hubungin Kami Di CONTACT :
Pin BB = DC011D4F
Line = puri_1990
Whatsapp = +6281382877859
0 komentar:
Posting Komentar